Rabu, 15 Desember 2010

Mama.....haid itu apa....????

Jika Anda punya seorang putri, tentu cepat atau lambat pertanyaan seperti ini akan ditanyakan sang buah hati. Begitu jg sy. Setelah bertahun2 sejak farah mulai kritis & banyak tanya, pertanyaan ini sudah sering dilontarkan sebetulnya. Hanya saja, selalu berhasil dg jawaban sekedarnya (dan lebih banyak mengelak dg menjawab: "ntar ya....klo farah sudah lebih besar, mama pasti akan jelaskan...."). Dan sekarang, farah sudah genap 7 th. Sudah pasti jawaban sekedarnya sudah tak mempan lagi buatnya. Apalagi kakak sepupunya yg sekarang kelas 6SD sudah haid & farah juga dapat cerita darinya. Sebetulnya yg membuat bingung, bagaimana menjelaskan dg bahasa yg mudah dimengerti anak seusianya agar tak ada kesan 'vulgar' & sampai dimana detail penjelasannya. Farah: (bersiap2 mau sholat) Ma2 : (tak terlihat akan sholat ^^) Farah: Mama gak sholat ?? Ma2 : Ehm.....ma2 lagi gak boleh sholat Farah : Lagi haid ya ma? Kok ma2 tau klo lagi haid? Ma2 : (wadow, mulai lagi nih...... ). Ya.....tau donk. Kan ada tandanya.....(Jawaban yg buruk, krn pasti akan memunculkan pertanyaan baru...) Farah : Emang tandanya apa...?? (Tuh kan......) Ma2 : Ehm.....tandanya.....tandanya.....ehm.....ntar ya, klo farah sudah sebesar kak dina, ma2 pasti akan kasi tau. Ya udah, sholat dulu gih, nanti gak sholat2 nanya mlulu......(Ngeles lagi nih.......) Farah : Iya deh. Itu dialog 3 hari yang lalu. Besoknya, langsung deh nyari2 referensi di net ttg pertanyaan2 anak seputar haid & jawabannya, dari berbagai sumber, artikel & pengalaman2 ibu2 lain. Alhamdulillah, sudah ada gambaran.... :). Ternyata anak2 seusia farah memang sudah sepantasnya dijelaskan tentang ini, karena kita tidak tau pasti kapan putri kecil kita akan mengalami proses menstruasi. Idealnya, menstruasi akan datang saat usia anak antara 9 sd 13 th. Tapi bukan tak mungkin akan datang lebih awal, mengingat faktor kecukupan gizi anak yang bertambah baik, ditambah lagi faktor eksternal (televisi, internet, teman2 & lingkungan sekitar) yang bisa membuat anak menjadi lebih cepat dewasa. Daripada anak mendapat penjelasan dari orang lain yang bisa membuat anak salah tafsir, lebih baik ibunya kan yang menjelaskannya. Kita bisa memberikan penjelasan yang lebih terarah & menyesuaikan dengan daya tangkapnya, sambil mengamati reaksi yang mungkin timbul atas penjelasan2 kita. Dialog tadi malam: Farah : Ma2 msh belum sholat..?? Masih haid ya ?? Ma2 : Iya Farah : Emang berapa hari sih haidnya? Kok bisa tau haidnya sudah habis atau belum?? Ma2 : (mulai lagi deh, tapi karena sekarang sdh tau jawabannya, jadi bisa santai jawabnya....hihihi) Akhirnya, farah dijelaskan ttg apa itu haid & tanda2nya. Haid itu adalah tanda bahwa seorang anak perempuan sudah bukan anak2 lagi alias remaja. Tandanya, akan keluar sedikit darah dari vgn. Makanya farah biasa lihat ma2 pake popok, supaya darahnya gak kotor kena baju atau celana. Farah : Popok itu namanya softek mama. Bukan popok. Kak dina yang bilang. Ma2 : (hihihihi.....klo lagi kepergok farah lagi masangi pembalut, aku bilang aja lagi pake popok, takut ma2 ngompol.....hehehe). Iya, namanya pembalut, softek itu cuma merknya. Sekarang farah sudah ngerti kan? Farah : (mengangguk) Sungguh diluar dugaan, awalnya aku mengira reaksi farah akan terlihat takut atau jijik. Tapi ternyata tidak sama sekali. Dia terlihat amat tenang & mendengarkan dengan seksama. Setidaknya, sementara ini dia sudah mengerti. Farah ternyata sudah lebih 'matang' dari yang kukira. Sudah lebih siap dari yang aku sangka. Kalaupun akan muncul pertanyaan yang lebih detail dikemudian hari, aku sudah lebih siap dengan jawaban2nya. Demi farah, ma2 akan terus banyak belajar lagi.....

Rabu, 08 Desember 2010

Anak-anak & Harga Diri

Harga diri pd anak2..??? saya awalnya tidak begitu 'ngeh' soal ini. Yang saya tahu, anak2 perlu dipupuk rasa kepercayaan dirinya sejak kecil. Ternyata Kepercayaan diri ini amat berkaitan dengan Harga Diri pada anak. Dan setelah sebuah 'kasus' terjadi pada putri saya, barulah saya merasa 'ngeh'.

Kejadiannya sudah lama sebetulnya, saat itu farah masih di TK B. Suatu hari sepulang sekolah, farah dg wajah sedih cerita, ada seorang temannya Kiki (bukan nama sebenarnya), telah meminta teman2nya yg lain utk tidak berteman dgn farah. Alasannya, farah dibilang miskin karena belum punya mobil. Maklum, farah bersekolah di sekolah swasta yang terbilang 'elit' di kota kami, yang sebagian besar murid memang diantar jemput dengan mobil pribadi, sementara farah waktu itu hanya dengan sepeda motor. Selanjutnya, saya berusaha memberikan pengertian pd farah, bahwa dibalik semua keterbatasan yang kita miliki, kita masih jauh lebih beruntung dibanding banyak org2 yg jauh lebih tak berpunya dibanding kita. Kita jauh lebih 'kaya' dibandingkan yang lain, dan tentu saja ditambah nasehat utk tidak memilih2 teman & tidak membanding2kan org lain spt yg dilakukan temannya. Yang saya tahu, farah mengangguk (tanda mengerti), kembali tersenyum, dan saya menganggap, ini cuma masalah sepele anak2 dan dgn cerianya farah kembali, saat itu kasus telah saya anggap selesai.

Selesai........??? ups...ternyata saya salah besar...!!!. Kira2 1 tahun selanjutnya, setelah duduk di kelas 1, saya mendengar cerita, kalau farah ada 'laporan' pada ibu si Kiki, bahwa dia sekarang sudah punya mobil. Mungkin saja si ibu bilang: "Ngapain bilang2, mau pamer ya....." Yang jelas, sejak saat itu farah di cap "comel/cerewet" oleh si ibu. Yang menjadi pertanyaan saya, kenapa dia merasa 'musti lapor' pada ibunya Kiki...??? padahal Kiki saat itu bukanlah teman sekelasnya di kelas 1, sangat jarang main bersama, apalagi bertemu dengan ibunya.

Memori saya langsung terbang pada kejadian setahun yg lalu saat farah di TK B. Ya, kejadian saat dia yg mungkin saat itu merasa 'terlecehkan' oleh komentar temannya yg bilang dia miskin hanya karena belum punya mobil. Dan disaat dia sdh punya mobil, dia merasa berhak utk melakukan 'klarifikasi', hanya pada Kiki & ibunya untuk memperbaiki harga dirinya......

Saya seketika terkesima mengetahui hal ini. Saya tak menyadari, bahwa kejadian lalu yg saya anggap sepele, ternyata begitu membekas dihati farah dan bahkan cukup melukai perasaannya. Saya baru menyadari, bahwa putri kecil saya ternyata amat peka & sudah bisa merasakan tersinggung saat sudah menyangkut harga dirinya. Saat itu saya amat sedih, ternyata saat itu putri kecil saya terluka perasaannya dan saya sebagai ibunya tak menyadarinya.......

Ternyata, seorang kanak2 juga bisa tersinggung & terluka harga dirinya, tanpa mereka sendiri memahami namanya. Semenjak kejadian itu, saya semakin berhati2 jika berbicara & bersikap, jangan sampai ucapan2 saya melukai perasaan & harga dirinya. Karena harga diri seseorang berhubungan erat dengan kepercayaan dirinya. Saya tidak ingin putri kecil saya menjadi kehilangan kepercayaan dirinya hanya karena kesalahan orangtuanya dalam berkata2. Karena dalam keluarga, terutama orang tua lah porsi yang paling besar dalam menentukan kepercayaan diri anak hingga dewasa kelak.

Dari sebuah artikel yang saya baca, anak yang memiliki harga diri akan lebih bahagia, mudah beradaptasi, kreatif, lebih percaya diri dan ulet. Dan sebagai orangtua tentunya kita menginginkan anak kita tumbuh menjadi orang yang memiliki harga diri. Karena itu jangan pernah mengucapkan kata2 negatif pada anak (nakal, bodoh, pemalas, cengeng, manja...dll...) & berikan dorongan positif dan dukungan kepada anak kita, karena sikap kita sbg orang tua merupakan faktor terpenting dalam menciptakan rasa percaya diri dan harga diri anak. Perlakuan orang tua selama masa pertumbuhan anak akan membawa pengaruh besar dalam kehidupan mereka selanjutnya. Dan yang tidak kalah penting, peka terhadap perasaan anak terhadap output yang diterimanya dari lingkungan disekitarnya.

  

Dilemaku.....bekerja, khadimat, anak........

Khadimat alias PRT sekarang ini makin langka aja deh. Semakin sulit mencari para wanita yg mau bekerja sbg khadimat. Klo di daerahku ini (Pontianak & sekitarnya), para wanita (terutama yg blm menikah) lebih suka bekerja sebagai pelayan di rumah2 makan & penjaga toko, sementara yg lebih dewasa (dan yg sedikit nekat), lbh suka bekerja di negara tetangga (Malaysia). Hal ini sebetulnya berarti positif, mungkin karena semakin tingginya  tingkat pendidikan, semakin luasnya pergaulan & wawasan & semakin majunya daerah terpencil sehingga akses keluar daerah cepat tersebar & membuat wanita2 di pedesaan memiliki lebih banyak pilihan dalam bekerja.

Buat wanita bekerja, tentu sosok khadimat menjadi sangat penting. Bekerja jadi lebih tenang karena anak2 ada yang menemani & rumah tetap bersih & rapi. Coba kalo' gak ada khadimat, anak2 siapa yg akan menemani dirumah.........hiks....hiks....

Khadimat dirumah, saat ini baru sekitar 4 bulan bekerja, tapi sangat suka dengan cara kerjanya. Walau tak 100% sesuai harapan, tapi toh sudah sangat membantu karena tidak pernah 'rewel'. Farah juga betah dirumah karena si kakak bisa diajak main bersama. Pokoknya, sudah cocok deh....
Tapi ternyata, 'kontrak' kerja si kakak cuma bertahan 4 bulan. Si kakak akhir bulan ini terpaksa harus mudik, karena ibunya memintanya untuk menetap di kampung & membantunya bekerja di ladang saja. Aku juga gak bisa menahan, toh yang meminta ibunya kan......

Nyari khadimat baru.......itu sama sulitnya dgn nyari kerja di zaman sekarang. Farah dibawa ke rumah nenek saja? Keknya juga bukan pilihan yang tepat. Selain Mamak sudah semakin tua, farah juga tipe anak rumahan alias lebih senang di rumah. Sementara kakak2 ku juga bekerja semua......huhuhuhu gimana donk.... :'(

Farah memintaku utk berhenti kerja saja supaya bisa menemaninya dirumah. Sebagian besar jiwaku sebetulnya juga ingin melakukan hal yang sama, beeing full time mom for my lovely princess. Tapi bagian kecil jiwaku yg lain, aku wanita aktif & mandiri yg sebetulnya tidak bisa "duduk manis" dirumah "hanya" menanti anak pulang sekolah & suami pulang kerja, dan berharap nafkah bulanan 'hanya' dari suami. Ooh....bukan aku banget.... ><, aku gak bermaksud sombong lho....sueeeer...deh....percaya ya...ya...ya...

Keknya, aku emang musti resign deh dari kerjaan ku sekarang dg jam kerja 8 to 5. Klo pun msh ingin kerja, mungkin nyari kerja yang gak full time day, pulang lebih cepat. Mungkin jg usaha kecil2an yg sempat kurintis dulu, bisa dihidupkan kembali. Gak gampang emang memulai & menjalankan usaha. Mungkin klo aku coba sekali lagi dgn lebih diseriusi, mungkin bisa mendatangkan hasil. Wish me luck yaaaaaa........




Rabu, 14 April 2010

MERANGSANG PERSALINAN

Menjelang kelahiran, mungkin banyak teman atau kerabat yang memberikan saran, yang katanya bisa memudahkan proses kelahiran. Lebih baik tidak mencoba obat-obatan apapun sebelum berkonsultasi ke dokter.
Berikut ini beberapa tips yang biasanya diberikan dokter (berdasarkan pengalaman pribadi juga) yang relatif lebih aman untuk dicoba.  

Aktif Bergerak:  
1.Jalan Santai
Jalan santai dianggap aman untuk membantu pembukaan jalan lahir. Gerakan tubuh Ibu akan mendorong bayi menuju jalan lahir. Jaga supaya langkah Ibu tetap santai. Lakukan dekat rumah, untuk berjaga-jaga kalau terjadi kontraksi.  

2.Birthing Balls
Birthing Ball berguna membantu bayi Ibu bergerak juga. Ibu bisa duduk di atas bola yang lentur dan lembut ini sambil menggerakan badan. Gerakan tubuh Ibu akan mendorong bayi ke posisi yang baik.  

Jaga tingkat hormon Ibu!  
1.Kenapa Perlu Berhubungan Seks Menjelang Kelahiran?
Hubungan seks adalah teknik kuno yang jitu untuk merangsang kelahiran. Tapi jangan lakukan kalau ketubah Ibu sudah pecah. Karena dapat meningkatkan risiko infeksi. Selama berhubungan seks, tubuh melepas hormon oksitosin yang merangsang kontraksi. Lakuakan dengan posisi yang aman, misalnya posisi sendok (Ibu dan suami sama-sama berbaring miring depan belakang). Cairan sperma yang keluar saat suami orgasse, bisa membantu melembutkan leher sehingga dapat melebar (terbuka).  

2.Memijat Payudara
Memijat payudara terutama puting, dianggap dapat menstimulasi kontraksi, karena melepaskan hormon oksitosin. Pijat lembut daerah areola dengan telapak tangan selama 15-20 menit setiap jam. Lakukan beberapa jam setiap hari, agar hormon yang dilepaskan dapat membantu merangsang proses kelahiran.  

Perlukah Pantang Makanan
Makanan Pedas
Makan pedas tidak terbukti merangsang proses kelahiran. Teorinya adalah leher rahim dan sistem pencernaan berhubungan melalui jaringan saraf yang sama. Jadi dikhawatirkan kalau menstimulasi salah satu, akan mempengaruhi yang lainnya. Hati-hati! Jika Ibu menyukai makanan pedas, boleh saja, asal hati-hati jangan sampai perut panas dan sering buang air besar.
 
Minum Teh Herbal
Teh herbal dianggap baik untuk mengatasi mual, menstabilkan hormon dan menguatkan rahim menjelang persalinan. Tapi jangan minum teh ini sebelum kehamilan 34 minggu. Kalau mau, diskusikan dulu dengan dokter. Apalagi jika Ibu akan menjalankan operasi caesar, pernah melahirkan prematur atau trauma karena operasi caesar sebelumnya.

Yang terpenting, tak perlu terlalu cemas bila bayi Ibu terlambat lahir. Ia pasti akan lahir, kok. Mungkin akan meleset beberapa hari dari tanggal perkiraan, dan itu wajar terjadi.


Sumber:www.clubnutricia.co.id

Rabu, 03 Maret 2010

Kata Pengantar

Asalamualaikum wr wb

Salam Kenal,

Selamat Datang di blog saya ini. Jujur, blog ini awalnya dibuat hanya untuk memastikan, klo saya juga bisa bikin blog sendiri :D Maklum, lagi musim2nya setiap orang punya blog pribadi, dengan berbagai tujuan & kepentingan. Emang awalnya cuma iseng. Tetapi setelah dipikir2, kenapa tidak dikelola lebih serius saja. Siapa tahu bisa bermanfaat, baik untuk diri pribadi maupun orang lain.

Blog ini berisi berbagai pengalaman pribadi saya & pengalaman orang lain yang saya tuang dalam bentuk tulisan, dengan harapan bisa berbagi pengalaman. Lagipula, saya sedang belajar menulis & ingin sepiawai Mb. Asma Nadia yang tulisan2nya amat familiar dengan kehidupan kita sehari2. Amat menyentuh & mendidik walau tak menggurui. Emang kedengaran muluk, tetapi kalo' gak dicoba, saya gak akan bisa2 kan...?

Selain itu, di blog ini saya juga ingin menyajikan berbagai artikel & tips seputar keperluan wanita. Baik itu info kesehatan, anak, rumahtangga, keagamaan, dan info2 lainnya yang lekat dengan keperluan wanita. Maklum, sebagai ibu muda, saya merasa amat banyak kekurangan & ketidakmengertian akan berbagai hal. So, harapan saya, blog ini bisa menyediakan berbagai informasi untuk wanita2 lainnya & memberikan kemudahan sebagai penyedia one stop info for woman.

Blog ini masih seumur jagung. Masih banyak kekurangan & perlu banyak perbaikan. Saya juga masih perlu banyak belajar untuk menjadikan blog ini bisa semenarik mungkin bagi pengunjungnya. Karenanya, masukan & kritik dari pengunjung blog ini sangat saya harapkan.

Akhir kata, selamat menjelelajahi blog ini. Jika Anda kecewa karena ternyata blog ini tak sesuai harapan Anda, saya minta maaf. Maklum saya masih harus banyak belajar.

Salam Hangat ^_^

Cara Memasang Dasi

Memasang dasi, mungkin bagi sebagian orang adalah hal gampang & biasa. Tapi buat saya, ugh...susah bukan main. Sampai menikah & adanya tuntutan untuk memasangkan dasi buat suami pun saya belum bisa. Alasan saya, "tinggal beli saja dasi yg sudah jadi, toh di Departement Store banyak yang menyediakan". Suami pun mengiyakan (mungkin dengan terpaksa...hehe).

Sampai akhirnya, putri kecil kami masuk SD dan seragam sekolahnya mengharuskan memakai dasi setiap Senin. Awalnya gak masalah, toh dasi yang disediakan pihak sekolah sudah siap pakai. Hanya saja, saya melupakan satu hal: putri kecil kami amat aktif. Dasi yang dipakai rapi saat pergi sekolah, saat pulang sudah tak berwujud. Begitu terus setiap Senin. Mula2 sih saya dengan malu2 minta bantuan seorang teman kantor utk menyimpulkannya utk saya, sambil mempelajarinya. Tapi dasar saya pelupa, sampai di rumah sudah lupa lagi...hehehe

Setelah dipikir2, gak mungkin kan setiap minggu saya mengganggu teman saya hanya utk menyimpulkan dasi, lagian amat memalukan selalu merepotkan orang lain. Akhirnya, saya coba mencari di internet tata cara memakai dasi. Alhamdulillah, ternyata tak sulit menemukannya. Sekarang, saya sudah tak perlu pusing kalau putri kecil saya merusak simpulan dasinya, toh ibunya sekarang sudah bisa memakaikan untuknya. Maaf ya sayang, walau terlambat tapi sekarang mama sudah bisa melakukannya untukmu...hehehe

Buat yang belum bisa, dibawah blog ini terdapat tautan tentang Cara Memakain Dasi yang bisa Anda pelajari. Mungkin bisa sedikit membantu Anda.
Selamat mencoba.... ^_^

Selasa, 23 Februari 2010

TUJUH TAHUN PERNIKAHAN KAMI

Alhamdulillah.....hari ini genap tujuh tahun pernikahan kami. Banyak episode kehidupan yang kami lalui dalam kurun waktu tersebut. Ada cerita bahagia, sedih, menegangkan, haru, telah sama2 kami lalui. Amazing, itu istilah dari teman saya. Apalagi dengan hadirnya putri periang kami. Semakin lengkap, semakin penuh warna warni perjalanan hidup rumah tangga kami.

Ada rasa lega untuk saya karena telah melewati lima tahun pertama pernikahan. Bukan apa2, karena menurut pakar perkawinan yang pernah saya baca, lima tahun pertama pernikahan adalah masa-masa yang berat. Butuh banyak penyesuaian, banyak pengertian, dan tentu saja menuntut banyak kesabaran. Jika telah berhasil melewati lima tahun pertama, niscaya (katanya) tahun2 berikutnya tak akan sulit lagi dihadapi. Tentu saja saya berharap pernyataan ini benar. Berharap setelah melewati berbagai 'ujian' di lima tahun pertama, kami bisa melewati ujian2 lain dengan tanpa kendala. (Amin....)

Awal2 menikah, mungkin sama seperti pasangan lainnya, adalah masa2 indah buat saya. Apalagi saya menikah dengan pria pilihan saya sendiri. Pengalaman paling indah adalah mengetahui adanya kehidupan lain dalam rahim saya. Ya, saat menanti lahirnya seorang anak, buah cinta kami. Kelahiran putri kami semakin melengkapi kebahagiaan rumah tangga kami.

Menjelang tahun kelima, berbagai ujian mulai dirasakan. Ujian2 yang cukup menguras pikiran, emosi bahkan air mata. Tak selalu masalah timbul dari kami, tapi juga dari lingkungan sekitar, teman bahkan keluarga besar. Saya yang kuat sekaligus amat perasa, seringkali merasa lelah. Merasa berbagai ujian ini seharusnya tak menimpa saya. Bahkan berbagai pikiran negatifpun seringkali terlintas.

Disaat-saat emosi & perasaan sudah menguasai saya, suami selalu mengingatkan saya. Maklum, bagaimanapun, saya seorang wanita, yang sering bermain dengan perasaan ketimbang logikanya. Kesabaran suami dalam mengatasi keadaan amat membatu kami melewati berbagai masalah. Apalagi, saya amat beruntung, suami saya tipe pria pengalah (pemegang prinsip Mengalah untuk Menang). Jadi walaupun sumber masalahnya dari saya, suami tetap merasa perlu minta maaf terlebih dahulu. Menurutnya, jika kedua pihak saling merasa tak bersalah, mau menang sendiri, masalah tentu tak akan selesai & malah akan berlarut2. Sifat ini yang seringkali menjadi penjernih perselisihan kami. Tentu saja saya juga jadi malu, suami saya saja mau minta maaf lebih dulu, padahal setelah dipikir2, emang saya yang salah.....hehehe

Saya akui pernikahan ini banyak merubah hidup saya. Banyak merubah diri saya. Saya yang awalnya cuek dengan penampilan, mulai berbenah diri. Yang tak terampil melakukan pekerjaan perempuan, pelan2 mulai belajar. Dan yang paling penting, saya yang sebelumnya amat emosionil, gampang meledak & cenderung blak-blakan kalau bicara, mulai bisa mengontrol emosi & nada bicara. Sungguh, saya ingin bisa sesabar & setenang dia dalam menghadapi masalah apapun.

Buat saya, pernikahan kami bukan saja semata-mata untuk ibadah kepadaNYA. Tapi juga sebagai wadah untuk saya untuk terus belajar & memperbaiki diri. Belajar agar bisa menjadi istri yang lebih baik, jadi ibu yang lebih baik, dan belajar menjadi wanita yang lebih baik secara keseluruhan. Wanita yang lebih baik kualitas imannya, intelektualnya, dan juga emosi & kepribandiannya. Dan lagi2 saya musti bersyukur, karena suami amat mendukung & memberi fasilitas & ruang yang lebih untuk saya untuk terus belajar, dan terus belajar.

......
DAN KETIKA KAMI MEMUTUSKAN UNTUK SALING MENGERTI,
KAMI BIARKAN DUA HATI BICARA TENTANG IMPIAN2, HASRAT & JUGA KERINDUAN
KEMUDIAN KAMI MENJADI TAKJUB
KARENA TERNYATA
KAMI BEGITU BERBEDA
SEKALIGUS BEGITU SERASI

MAKA KAMI PUN BERJANJI
UNTUK MENYATUKAN HATI DALAM SATU BAHTERA
AGAR SEGALA IMPIAN DAPAT DIWUJUDKAN
KARENA PERBEDAAN BUKANLAH KENDALA
SELAGI KAMI MASIH MEMAKAI BAHASA YANG SAMA
BAHASA CINTA….....


(Ya Allah, yang Maha Pengasih, yang Maha Penyayang, yang Maha pemilik hati-hati kami,
Jadikanlah kami pasangan yang saling memahami, saling mau berbagi, saling mengisi dengan kebaikan-kebaikan
Berkahilah pasangan kami, anak keturunan kami, rumah tangga kami, serta rizki yang Engkau berikan pada kami
Jadikanlah rumah tangga kami rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah
Dengan anak-anak yang sholeh & sholehah yang melengkapinya
Jadikanlah riak-riak kecil pernikahan kami, menjadi penguat cinta kasih kami.
Serta jadikanlah keluarga kami keluarga yang tak hanya utuh di duniaMu, tapi juga di akhirat Mu...
Amin....Allahumma Amin......)


for my hubby : thx 4 beeing partner in my life.
sesungguhnya setelah 7 th terlewati, rasa cinta ini tak pernah sedikitpun memudar.......

Rabu, 17 Februari 2010

TOKOH PANUTAN

Seorang remaja badung curhat pada sy. Curhat yang tidak diniatkan sebetulnya. Karena sebelumnya saya nasehati (bahasa halus dari diomeli :). Bagaimana tidak, si remaja tanggung ini punya kebiasaan buruk yang sulit berubah. Tidak disiplin, suka seenaknya, sering absen disekolah, lalai dgn tugas2nya, hang out tak kenal waktu, kurang sopan....dan seabreg prilaku minus lainnya.

Remaja lainnya juga gak kalah uniknya. Latar belakang keluarga berada, terpandang & berpendidikan tinggi dengan jabatan tinggi pula, tak membuat si remaja ini termotivasi untuk mengikuti jejak keberhasilan keluarga. Gaya hidup nomaden juga sekolah gak kelar-kelar. Ditanya tentang rencana kedepan, cuma gelengan kepala yang saya dapat. Tidak jelas.

Prihatin. Itu sudah pasti. Perasaan saya apalagi. Bagaimanapun sy tak ingin 2 remaja penuh potensi ini terlena akan gaya hidup mereka. Sekilas dua kilas (bahasa apa ini... :) sy tahu bahwa mereka sebetulnya anak2 yang pandai. Punya otak diatas rata-rata. Hanya proses pencarian jati diri yang keliru yang membuat mereka seolah-olah tak menggunakan otak encer mereka dalam bertindak & bersikap.

Dari dialog yang terjadi, saya dapat mengambil kesimpulan, bahwasanya sikap acuh mereka didasari karena sikap protes yang tak terucapkan, amarah yang tak tersalurkan, dan komunikasi & kehangatan yang minim  dengan keluarga (terutama orangtua) mereka. Tauladan yang seharusnya mereka dapatkan dari orangtua ternyata tak mereka dapatkan. Kekecewaan yang membuahkan kenakalan.

Saya berusaha memotivasi mereka. Apapun, keputusan akan hidup kedepan, hanya bisa ditentukan oleh 'tangan' mereka sendiri. Kegagalan ataupun Kesuksesan di masa depan akan dimulai dari langkah mereka saat ini. Belum terlambat untuk membuat keputusan. Belum terlambat untuk berubah, karena mereka masih amat muda. Satu hal yang saya tanamkan pada mereka, bahwa "JANGAN JADIKAN KESALAHAN ORANG LAIN SEBAGI ALASAN UNTUK MELAKUKAN KESALAHAN/KEGAGALAN YANG SAMA. WE CAN DO BETTER.....". Jadi jika mereka merasa kecewa dengan sosok yang seharusnya jadi panutan mereka, setidaknya jangan melakukan hal yang akan membuat kita sama buruknya dengan orang itu. Karena bagaimanapun, tak ada manusia yang sempurna. Tak ada yang sempurna.




Buat mereka yg sy maksudkan :
Syukuri apa yang ada
Hidup adalah anugerah
Tetap jalani hidup ini
Dengan melakukan yang terbaik......

Kalian punya banyak kesempatan,
Bisa melakukan lebih banyak hal, 
Menghasilkan lebih banyak karya,
Melahirkan lebih banyak pujian.....
Ayo....buktikan pada semua.......kalian BISA......

Selasa, 16 Februari 2010

Wabah Facebook

Akhir2 ini berita di TV maupun surat kabar banyak memberitakan tentang hilangnya beberapa ABG akibat Kopi Darat (baca: ketemuan) dengan teman/pasangan fecebooknya. Klo cuma ketemuan biasa sih mungkin tak terlalu jadi masalah. Hanya saja janjian 'ketemuan' ini dilakukan mereka tanpa ijin/sepengetahuan orang tua, tak pulang ke rumah, lantas menghilang beberapa hari. Hp pun seperti sengaja dimatikan. Orang tua jelas kehilangan jejak. Bahkan yang lebih parah lagi, para remaja ini juga melakukan (maaf) hubungan badan dengan pasangan facebooknya saat bertemu, padahal jelas2 mereka masih dibawah umur. Seorang pakar pemerhati anak mengungkapkan, kejadian ini tak lepas dari kesalahan orangtua yang kurang melakukan pengawasan terhadap aktifitas anak2, terutama anak2 remaja yang sedang mengalami siklus menuju kedewasaan. Kurangnya perhatian orangtua menyebabkan anak mencari perhatian & curhat dengan teman facebooknya, bukan kepada orangtuanya.

Tapi demam FB tak hanya melanda para remaja lho. Orang dewasa juga terkena imbas kemajuan teknologi ini. Tak sedikit rumah tangga yang rusak karena di FB bertemu dengan pacar lama. CLBK istilah ngetopnya. Atau turunnya produktifitas kerja karena waktu kerja lebih banyak digunakan untuk FB-an/internetan ketimbang untuk kerja.

Tak sedikit juga manfaat facebook yang bisa kita dapat. Banyak silaturrahmi terjalin lewat fb. Banyaknya grup/komunitas yang terbentuk juga ada manfaatnya. Prita Mulyasari jelas terbantu lewat situs jejaring sosial ini karena banyaknya dukungan baik moril maupun materiil yang mengalir saat dibutuhkan. Juga mengalirnya bantuan buat Bilqis & Bibit-Chandra. Yang tak kalah bagusnya adanya komunitas BISA yang terus memberikan motivasi buat anggotanya, grup2 rohani yang memberikan penguatan aqidah bagi para anggota, dan sederet komunitas lain yang banyak bermanfaat bagi pengguna fb. Facebook juga bisa dijadikan sarana promosi & pemasaran produk secara online. Yang artinya, facebook sebagai wadah untuk kita mendapatkan penghasilan. :)

Kemajuan teknologi jelas tak bisa dihindari. Fasilitas facebook yang menarik juga tak bisa disalahkan. Semua ada sisi positif & negatifnya. Tinggal bagaimana pengguna bisa secara bijak memanfaatkannya. Manusia diberikan akal untuk berfikir, memilah dan membuat keputusan. Jika digunakan dengan tepat, tentu hal2 positif juga yang akan kita pilih. Begitu juga sebaliknya. Sekali lagi, semua keputusan ada di tangan kita. Dan untuk para orangtua, anak2 kita tak hanya butuh sosok orangtua, mereka juga butuh sosok teman bahkan sahabat dalam diri orangtuanya. Sehingga mereka akan merasa nyaman saat bercerita & berkeluh kesah dengan kita, bukan dengan orang lain yang baru dikenalnya lewat facebook.

Senin, 15 Februari 2010

FLU OH FLU


Flu emang penyakit yang dianggap kebanyakan orang sepele. Tapi jika tidak segera diobati ternyata mengganggu juga. Apalagi jika banyak gejala yang menyertainya. Demam, hidung mampet, bersin2, batuk, sakit kepala ditambah lagi meriang2, ampuun...tentu amat sangat mengganggu. Walau tergolong penyakit ringan, tak jarang juga perlu penanganan dokter jika dalam beberapa hari gejala flu tak juga berkurang.

Selain bantuan obat2an, tak ada salahnya juga penderita flu mengkonsumsi makanan & minuman yang diyakini bisa membuat penderita flu menjadi lebih baik. Maklum flu biasanya juga diiringi dengan berkurangnya nafsu makan. 
Bahan makanan berikut bisa mencegah infeksi dan meningkatkan daya tahan alami tubuh:

Cabai merah pedas

Jika kepala Anda terasa berat, jangan langsung minum obat. Ada baiknya berpindah ke cabai merah. Cabai mengandung capcaisin yang berfungsi sekaligus untuk mencegah pembengkakan, mengencerkan mucus serta meredakan rasa sakit. Capcaisin akan mendorong tubuh untuk mengencerkan mucus. Dengan begitu Anda bisa mengeluarkannya.

Kedengarannya tidak mungkin, tapi capcaisin bisa mematikan saraf jika diperlukan. Zat kimia ini akan menguras neurotransmitter yang disebut dengan "substansi P", yang berperan menyampaikan pesan rasa sakit ke otak. Substansi ini juga meningkatkan produksi collagenase dan prostaglandin yang berfungsi mengurangi rasa sakit dan peradangan. Tenggorokan Anda sakit, cobalah makan saus cabe pedas. Selain itu, cabai juga kaya akan vitamin C. Pada faktanya, sebuah cabe mengandung vitamin C 4 kali lebih banyak dibandingkan dengan sebuah jeruk. Vitamin C, seperti yang Anda tahu, telah terbukti mempersingkat waktu mengalami flu.

Sup ayam
Ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa sup ayam bagus untuk mengatasi flu. Anda pun mungkin sudah sering mencobanya dan merasa lebih baik tanpa memperhatikan rahasia apa dibaliknya. Para pakar kesehatan dari University Of Nebraska Medical Center, seperti yang dikutip situs askmen.com, telah mencaritahu letak kekuatan sup ayam dalam mengatasi flu.

Mereka membuat sup dengan menggunakan resep sup biasa seperti ayam, bawang merah, kentang, wortel, lobak, seledri, dan peterseli. Setelah melakukan beberapa kali percobaan laboratorium mereka menemukan kandungan yang aktif melawan flu yaitu: ayam. Semua bahan dasar sup sebenarnya memperlambat produksi mucus, sehingga membantu Anda bernapas lebih mudah saat flu.

Jus jeruk

Jus jeruk merupakan obat yang efektif untuk flu. Jus jeruk kaya vitamin C yang telah terbukti bisa mempersingkat durasi alami flu. Tahun 70-an , Dr. Terence Anderson dan teman-temannya dari Universitas Toronto telah mempublikasikan sejumlah studi yang menyebutkan bahwa mengkonsumsi viatmin C sesuai dengan anjuran FDA (90 mg vitamin C per hari) bisa mempersingkat waktu alami flu hingga 1 hari.

Para peneliti lainnya termasuk ahli biokimia Linus Pauling menyatakan, mengkonsumsi vitamin C 4 kali lebih banyak dari rekomendasi harian bisa mengatasi flu dengan lebih cepat. Tetapi, beberapa studi terbaru menunjukkan kalau dosis vitamin C ekstra besar tidak menunjukkan manfaat yang berlebih.

Teh jahe

Jika Anda flu, cobalah minum segelas teh jahe hangat. Teh jahe ini telah diklaim bisa meredakan flu, sakit kepala, menghilangkan mual, bahkan meningkatkan sirkulasi darah. Ada bukti yang menunjukkan, teh jahe mempunyai efek analgesik atau meredakan rasa sakit. Studi-studi lain menemukan, jahe berperan melawan jenis virus-virus tertentu. Jadi, secangkir teh jahe hangat atau potongan jahe segar yang dipadukan dengan secangkir air hangat bisa meredakan gejala-gejala flu dan membantu Anda pulih lebih cepat.

Bawang putih
(Garlic, Allium Sativum)

Bangsa mesir kuno sangat mencintai bawang putih hingga sempat menjadikannya sebagai mata uang. Bawang putih mengandung allicin , komponen kimia yang bisa menghancurkan bakteri dan membuat virus kesulitan untuk bertahan hidup. Bawang putih merupakan zat antioksidan yang asli dan alamiah serta zat pembunuh kuman. Bawang putih mengandung unsur-unsur pelawan kuman, terbungkus oleh Vitamin C dan Thiamin, serta mineral seperti Magnesium dan Selenium. Di balik kekayaannya berupa antimikrobial, bawang putih juga dikenal sebagai obat/racun alami penurun lemak yang berpotensi menurunkan arteriosclerosis.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2001 oleh
Garlic Centre di Sussex Timur, Inggris, menemukan bahwa mereka yang menggunakan suplemen allicin mengalami penurunan kemungkinan mengalami flu hingga setengahnya dibandingkan dengan mereka yang tidak. Haruskah suplemen? Tentu saja tidak, bawang putih mentah atau makanan yang mengandung bawang putih juga mempunyai dampak yang sama. Cobalah makan 1 siung bawang putih sehari, baik mentah atau dimasak dengan makanan Anda. Tetapi, bawang putih yang dimasak akan mengalami pengurangan potensi. Karena itu gunakan lebih dari 1 siung untuk mendapatkan manfaat yang maksimal.

Makanan Sumber Vitamin C.

Telah diketahui secara luas bahwa makanan sumber Vitamin C meningkatkan imunitas tubuh. Meskipun demikian, riset terbaru menunjukkan bahwa banyak orang Amerika tidak cukup vitamin C dalam diet mereka.  Sumber vitamin C: jeruk sitrun, strawberry, mangga, pepaya, melon, tomat, kentang, cabe hijau dan
sayuran daun hijau.

Makanan Sumber Vitamin E

Penelitian terbaru menunjukkan sedikitnya 60% penduduk Amerika Serikat tidak cukup mengkonsumsi vitamin E. Efek potensial daya imun vitamin E, terutama bagi mereka yang gizi esensial tertentu, telah terbukti. Sumber vitamin E: Sayuran, kacang tanah, biji-bijian utuh, gandum, sayuran daun hijau hijau.

Makanan Sumber Vitamin A

Vitamin A merupakan vitamin yang larut dalam lemak, juga diyakini dapat meningkatkan imunitas. Dalam bentuk Previtamin-A dengan beta-carotene didalamnya, berfungsi juga sebagai antioksidant.  Sumber vitamin A dan beta-carotene: sayuran daun hijau, telor, jeruk, dan sayuran dan buah-buahan berwarna merah.

Makanan Sumber Seng (Zn)

Efek seng pada sistem kekebalan tubuh telah dipromosikan secara ekstensif sejak beberapa tahun terakhir. Selain membeli dalam bentuk suplemen mineral, sebaiknya usahakan makan makanan yang kaya Zn.  Sumber Seng: ikan, unggas, kacang-kacangan, sayuran. 

Ternyata, didapur kita banyak juga tersedia obat2an alami untuk mengatasi flu. Tinggal diperlukan sedikit keterampilan untuk mengolah bahan2 makanan tsb menjadi makanan lezat berkhasiat untuk keluarga tercinta. Selamat mencoba. ^_^


(Dikutip dari berbagai sumber)

Sabtu, 13 Februari 2010

Bapak Baru, Tanggung Jawab Baru

Alhamdulillah, telah lahir ponakan dari adik bungsuku pada tgl 10 Pebruari 2010 kemarin. Mengapa aku begitu bahagia, ya, karena ponakan ini anak dari adik laki-lakiku satu2nya, yang berarti penerus silsilah atau keluarga dari orangtuaku. Yang kedua, karena gak nyangka aja adek ku yang cuek, gak pedulian, pemalas (sory bro aibmu terbongkar disini...hehehe), ternyata sudah jadi Bapak.

Bayi perempuan ini juga bisa jadi pengobat kerinduan putri kecilku yang sangat ingin punya adik perempuan. Setelah punya adik sepupu laki-laki, farah sangat pengen punya adik perempuan. Karena Allah belum mengijinkan kami memberikan adik perempuan idaman buatnya, maka kelahiran adik sepupunya ini tentu saja  membuatnya senang. Mungkin sudah tak sabar mengajak sang adik bermain Barbie bersama.

Sebagai seorang kakak, sy (bersama kakak2 yang lain & juga ibu) awalnya amat pesimis kalau sang adik bungsu bisa jadi bapak yang baik. Terbiasa dilayani semua kebutuhannya oleh ibu & 4 kakak perempuannya, membuat sang adik bungsu amat cuek dengan keadaan rumah. Boro2 mau membantu urusan rumah tangga, keperluan pribadinya saja sering mendapat bantuan dari kakak2 & ibu. Rasa2nya amat wajar jika sy amat pesimis kalau setelah menikah & menjadi seorang ayah, prilakunya bisa berubah.

Ternyata saya amat keliru. Sungguh diluar dugaan, adik bungsu saya yang dulunya amat cuek sekarang lebih hangat & perhatian. Bahkan amat sangat kebapakan. Saya benar2 tak menyangka ia dengan senang hati menngganti popok bayinya dan menemaninya terjaga hingga dini hari, padahal dalam kondisi lelah sepulang bekerja yang juga sudah cukup larut. Belum lagi pagi2 buta, rela bangun & mencuci pakaian kotor sang bayi dengan tangannya sendiri. Subhanallah.....saya benar2 tak percaya.......

Tak ada yang bisa membuat seseorang berubah dalam waktu singkat kalau bukan karena cinta. Cinta akan membuat seseorang rela berkorban. Cinta juga yang bisa membuat seseorang rela melakukan apa saja demi yang dicintainya. Jika bukan karena cinta yang begitu besar pada istri & anaknya, saya yakin, adik saya tak akan mungkin bisa melakukannya. Karena cintanya, ia rela terjaga walau dalam keadaan lelah. Karena cinta juga ia mau melakukan hal yang sebelumnya tak pernah sanggup ia kerjakan.

Rasa2nya, sama seperti ibu2 baru, untuk bapak2 baru pun tak perlulah pendidikan formal untuk bisa menjadi orangtua ideal. Jika tumbuhnya kesadaran akan tanggung jawab disertai keikhlasan & cinta yang besar, tak ada yang tak sanggup dilakukan. Semua keadaan akan bisa dilewati dengan baik jika kita MAU. Ya, mau berubah demi cinta..........


Tulisan ini didedikasikan untuk :
- Para Bapak yang rela terjaga demi menemani buah hatinya. Yakinlah, semua pengorbanan kalian akan membahagiakan & mendapat ganjaran dariNYA.

- To my brother : Selamat, sudah jadi Bapak. Moga bisa amanah dalam memelihara titipanNYA, semoga sikecil AZIZATUNISA AZZAHRA bisa menjadi putri yang sehat, kuat, serta sholehah. Menjadi kebanggaan keluarga & seharum Fatimah Azzahra dalam menegakkan aqidahnya. Amin....Allahuma amin....

Jumat, 12 Februari 2010

Sekolah untuk calon Ibu

Saya pernah membaca sebuah tulisan yang isinya keluhan tentang sulitnya menjadi Ibu yang ideal. Seorang ibu yang punya segudang keterampilan tentang memasak, menjahit, merawat bayi & anak, beberes rumah, dll...dll...Pokoknya semua keterampilan yang identik dengan kaum wanita. Padahal tak semua wanita memiliki semua bahkan beberapa keterampilan tersebut karena berbagai alasan, kondisi & latar belakang. Termasuklah si penulis, yang merasa sangat tidak ideal sebagai Ibu karena nyaris seluruh keterampilan tersebut tak ia miliki, sehingga sang penulis merasa perlu diadakannya sebuah sekolah untuk Calon Ibu.

Membaca tulisan tersebut, membuat saya teringat pada kondisi awal saat saya menikah dulu. Saya sadar, jangankan keterampilan untuk jadi seorang Ibu, untuk menjadi seorang Istri yang baik saja keterampilan (ilmu) yang saya miliki amat minim. Walau demikian, saya tetap 'nekat' menikah, dengan alasan menyegerakan ibadah. Lagipula, saya menikah dengan pria pilihan saya sendiri, sehingga saya yakin, berbekal kasih sayang yang tulus semua lika-liku kehidupan berumah tangga akan bisa dilewati dengan mulus. Saya akui, saya sama sekali tak bisa memasak (kecuali mie instan tentu saja :). Sangat tidak terampil beberes rumah. Dan amat malas mencuci pakaian. Maklum, saya mempunyai 3 orang kakak perempuan, sehingga banyak pekerjaan rumahtangga diambil alih oleh ketiga kakak saya sewaktu kami masih serumah.

Ternyata benar dugaan saya. Setelah menikah & memiliki rumah sendiri, saya tidak terlalu kesulitan mengurus rumah tangga. Berbekal catatan resep masakan milik ibu, saya mulai belajar memasak. Learning by Doing. Tabloid masakan saya beli. Berbagai resep masakan di internet pun saya jelajahi. Alhasil saya tidak terlalu kesulitan menyuguhi makanan buat suami tercinta. Usaha ini bisa dibilang sukses, karena rasa-rasanya saya belum pernah mendengar suami protes akan masakan saya. Entahlah kalau dia berpura2 untuk menghargai usaha saya... :). Urusan beberes rumah & cuci mencuci pun tidak terlalu menjadi masalah, karena saya beruntung memiliki suami yang mau turun tangan membantu saya. Alhasil, pekerjaan rumah tangga sering kami lakukan bersama. Mungkin dasar cinta & kasih sayang yang membuat semua bisa kami lalui dengan baik.

Setelah memiliki anak, saya banyak belajar dari ibu & berbagai artikel seputar bayi & anak. Berusaha menggabungkan pengalaman ibu & teori-teori. Alhasil, saya juga tak terlalu kesulitan menjalani peran sebagai Ibu. Beruntung saya juga memiliki seorang putri yang sedari bayi memang tidak rewel. Hingga kini putri kami berusia 6,3 tahun, saya amat menikmati hari-hari bersamanya.

Sebetulnya, sejak awal berencana berkeluarga, saya sangat optimis bisa menjalani peran saya sebagai istri & ibu. Rasa percaya diri ini amat membantu saya untuk siap menghadapi tiap masalah yang saya hadapi. Tentu saja diiringi dengan usaha meningkatkan kualitas diri. Saya selalu teringat perkataan seorang sahabat, yang pernah mengatakan bahwa setiap wanita memiliki fitrahnya untuk bisa menjadi istri & ibu bagi anak-anaknya, walau tak pernah mengenyam pendidikan tinggi & tak memiliki keterampilan apapun awalnya. Dengan fitrahnya sebagai wanita, saat dibutuhkan, seorang wanita secara naluriah akan bisa melakukan perannya dengan baik. Jadi, teman saya sangat percaya, waktu & keadaan akan mengubah seseorang dari TIDAK BISA menjadi BISA.

Saya yakin, sahabat saya itu bahkan telah lupa akan ucapan yang ia katakan pada saya dulu. Tapi, bagi saya, ucapan inilah yang membuat saya selalu optimis & siap menjalani hari-hari saya sebagai seorang wanita, istri & ibu bagi anak-anak saya.

Kembali soal sekolah untuk calon ibu, menurut saya, tak musti sekolah formil yang kita butuhkan. Banyak ilmu & pengetahuan yang bisa kita dapatkan dari pengalaman orang-orang disekitar kita, apalagi akses untuk menambah ilmu & keterampilan sudah terbentang luas & sangat mudah. Yang terpenting, keinginan yang kuat untuk terus memperbaiki diri & rasa optimis bahwa kita, sebagai istri & ibu, bisa menjalani peran ini dengan baik. Dengan rasa cita & keikhlasan, Insya Allah kita bisa menjalaninya dengan baik. Learning by Doing, karena sesungguhnya tak ada manusia yang sempurna, termasuk pula, tak ada ibu yang betul-betul sempurna......


(Tulisan ini didedikasikan untuk seorang sahabat: terimakasih, atas semangat & optimisme yg telah ditanamkan untukku.......)

Suamiku, Partner Hidupku

Super sibuk. Itulah gambaran umum bagi ibu2 rumah tangga yang juga bekerja di luar rumah jika khadimat (PRT) musti mudik. Pagi2 sekali musti bangun, menyiapkan sarapan utk keluarga tercinta, beres2 rumah, sambil menyiapkan si kecil yg akan berangkat ke sekolah. Padahal sebagai pekerja, saya juga musti bersiap2 utk ke kantor. Alternatif lain, urusan beres2 rumah bisa dilakukan sepulang dari kantor sore harinya. Sambil menyiapkan makan malam tentunya. Jangan tanya soal pakaian kotor plus setrikaan. Sudah pasti akan menumpuk pada akhir pekan. Jadilah akhir pekan yg harusnya menyenangkan, jadi hari yg juga melelahkan dgn setumpuk PR yg tertunda.

Sudah resiko. Itulah yang terbersit dalam pikiran. Walau lelah, berbagai peran tetap harus dilakukan. Profesi mulia sebagai istri & ibu, musti ditambah lagi dgn peran sbg wanita karir (caileee....). Suka tidak suka, mau tidak mau, ikhlas tidak ikhlas....the show must go on......

Dari sebelum menikah dulu, sy selalu berangan2, memiliki 'Partner Hidup' yg amat sangat pengertian. Mengerti saat saya sedih lalu datang menghibur, mengerti saat sy tak mengerti lalu memberi pengertian/pemahaman, mengerti saat sy merasa sendiri lantas datang menemani, mengerti saat sy lelah dg berbagai aktifitas lalu datang menawarkan bantuan...dll...dll....

Apakah saat ini sy sdh mendapatkannya? ehm...rasa2nya Iya.....( kok pake rasa2nya ya... :).
Saya jd teringat dulu waktu awal2 menikah saat msh berdua. Mencuci pakaian kami lakukan bersama2. Mencuci sambil pacaran dalih kami waktu itu. Manfaatnya luar biasa, pakaian jd bersih plus kitanya tambah mesra....hehehe.

Saat pulang kantor mendapatkan piring kotor bekas sarapan yg tak sempat dicuci, suami (yg jg sama2 baru pulang kantor), dgn inisiatif sendiri segera mengambil alih mencuci piring2 kotor tsb, sementara sy menyiapkan makan malam.
Dengan perasaan bahagia, saya pun menggoda suami yg sdg asyik mencuci piring... "wah...sayangku rajin deh, jadi tambah cinta nih....". yang digodain cuma nyengir.... :).

Atau diwaktu pagi, saat saya belum selesai menyiapkan sarapan, suami mengambil alih mengurus si kecil yg akan kesekolah. Terampil memakaikan seragamnya hingga menyisirkan rambut panjangnya. Subhanallah...tahukan engkau wahai suami ku, betapa takjubnya aku dgn pemandangan itu, seorang bapak menyisirkan rambut gadis kecilnya, begitu telaten & penuh kasih sayang. Nikmatilah saat2 itu sayang, karena putri kecil kita akan beranjak besar, dan tentu tak akan mau lagi disisirkan oleh bapaknya jika masa itu tiba....

Teringat hadist Rasulullah saw :
“Orang mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya dan paling lembut pada keluarganya.”
Dalam hadits lain yang masih senada, Rasulullah saw juga berkata, “Sebaik-baik di antara kamu adalah yang paling baik pada keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.”.

Sebagai pemimpin umat, Rasulullah saw telah memberikan keteladanan yang sangat sempurna bagi para pengikutnya dalam segala bidang, termasuk dalam berumah tangga. Rasulullah saw adalah seorang suami yang suka bercanda dan bergurau dengan istri-istrinya. Dalam satu riwayat disebutkan bahwa beliau balapan lari dengan Aisyah, terkadang beliau dikalahkan dan pada hari lain beliau menang.

Dalam hal berumah tangga, Rasulullah saw adalah seorang lelaki yang senantiasa mencontohkan kasih sayang dan kelembutan terhadap isteri. Kasih sayang dan kelembutan seorang suami terhadap isteri-isterinya adalah sebagai salah satu bentuk relfeksi dari sebaik-baik orang mukmin.

Bila ada waktu senggang beliau ikut membantu istrinya dalam mengerjakan kewajiban rumah tangganya. Sebagaimana penuturan Aisyah ra. ketika beliau ditanya mengenai apa yang dilakukan Rasulullah saw di rumahnya. Aisyah ra. kemudian menjawab, “Rasulullah mengerjakan tugas-tugas rumah tangga, dan bila datang waktu shalat, dia pergi shalat.”.

Begitu sayangnya Allah pada saya. Allah tidak hanya memberikan apa yang saya butuhkan, tapi juga memberikan apa yang saya inginkan. Harapan2 saya akan suami ideal yg dulu saya idamkan saat belum menikah, terwujud sudah. Saya tak hanya mendapatkan seorang suami yang baik, tapi juga seorang abang (yg tak pernah saya miliki), sahabat & juga partner yang baik. Terima kasih sayang, hampir 7 tahun bersamamu, rasa cinta ini tak pernah sedikitpun memudar. Karena engkau memang pantas untuk dicintai.....

Mengutip potongan iklan di tv.... '" Bangganya menyebut dia....SUAMIKU..... ^_*