Selasa, 16 Februari 2010

Wabah Facebook

Akhir2 ini berita di TV maupun surat kabar banyak memberitakan tentang hilangnya beberapa ABG akibat Kopi Darat (baca: ketemuan) dengan teman/pasangan fecebooknya. Klo cuma ketemuan biasa sih mungkin tak terlalu jadi masalah. Hanya saja janjian 'ketemuan' ini dilakukan mereka tanpa ijin/sepengetahuan orang tua, tak pulang ke rumah, lantas menghilang beberapa hari. Hp pun seperti sengaja dimatikan. Orang tua jelas kehilangan jejak. Bahkan yang lebih parah lagi, para remaja ini juga melakukan (maaf) hubungan badan dengan pasangan facebooknya saat bertemu, padahal jelas2 mereka masih dibawah umur. Seorang pakar pemerhati anak mengungkapkan, kejadian ini tak lepas dari kesalahan orangtua yang kurang melakukan pengawasan terhadap aktifitas anak2, terutama anak2 remaja yang sedang mengalami siklus menuju kedewasaan. Kurangnya perhatian orangtua menyebabkan anak mencari perhatian & curhat dengan teman facebooknya, bukan kepada orangtuanya.

Tapi demam FB tak hanya melanda para remaja lho. Orang dewasa juga terkena imbas kemajuan teknologi ini. Tak sedikit rumah tangga yang rusak karena di FB bertemu dengan pacar lama. CLBK istilah ngetopnya. Atau turunnya produktifitas kerja karena waktu kerja lebih banyak digunakan untuk FB-an/internetan ketimbang untuk kerja.

Tak sedikit juga manfaat facebook yang bisa kita dapat. Banyak silaturrahmi terjalin lewat fb. Banyaknya grup/komunitas yang terbentuk juga ada manfaatnya. Prita Mulyasari jelas terbantu lewat situs jejaring sosial ini karena banyaknya dukungan baik moril maupun materiil yang mengalir saat dibutuhkan. Juga mengalirnya bantuan buat Bilqis & Bibit-Chandra. Yang tak kalah bagusnya adanya komunitas BISA yang terus memberikan motivasi buat anggotanya, grup2 rohani yang memberikan penguatan aqidah bagi para anggota, dan sederet komunitas lain yang banyak bermanfaat bagi pengguna fb. Facebook juga bisa dijadikan sarana promosi & pemasaran produk secara online. Yang artinya, facebook sebagai wadah untuk kita mendapatkan penghasilan. :)

Kemajuan teknologi jelas tak bisa dihindari. Fasilitas facebook yang menarik juga tak bisa disalahkan. Semua ada sisi positif & negatifnya. Tinggal bagaimana pengguna bisa secara bijak memanfaatkannya. Manusia diberikan akal untuk berfikir, memilah dan membuat keputusan. Jika digunakan dengan tepat, tentu hal2 positif juga yang akan kita pilih. Begitu juga sebaliknya. Sekali lagi, semua keputusan ada di tangan kita. Dan untuk para orangtua, anak2 kita tak hanya butuh sosok orangtua, mereka juga butuh sosok teman bahkan sahabat dalam diri orangtuanya. Sehingga mereka akan merasa nyaman saat bercerita & berkeluh kesah dengan kita, bukan dengan orang lain yang baru dikenalnya lewat facebook.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar